Sabtu, 17 Juli 2010

Awal Dari Semuanya

Memang dah kuno ya kalau mau di critakan sekarang, karena awal dari semua perjalanku adalah kuliah, mungkin dari beberapa orang kuliah hanyalah seperti sekolah dan sekolah yang artinya cuma jenjang lanjutan dari SMA atau SMK. Bagiku tidak, kuliah adalah penentu dalam hidupku. Menurutku, mulai dari sinilah pilihan dari segalanya dimulai. Mengapa demikian? Disini aku harus mulai, pijakan sebelah mana yang harus aku pijaki, bidang lapangan apa yang harus aku geluti sampai tua nanti...
Ternyata setelah merenung lama, maka saya jatuh hati pada SISTEM INFORMASI, aku tidak pernah menyesal masuk dalam prodi ini, meski pada awalnya banyak kekacauan dalam prodi ini tetapi aku berharap prodi ini akan menjadi nomor satu di universitas ini. Entah kapan, tapi aku mempunyai semacam indra ke-6 (sok tahu, hehe..) Prodi ini akan hebat dan dikenang oleh banyak orang.

Tahun pertama, kekacauan belum terlihat sama sekali, just ordinary me. Datar, cuma ada beberapa tanjakan ataupun terperusuk dalam cekungan, tapi itu semua belum apa2. Cuma pemanasan dari kedepannya. Jika dibandingkan tahun ke-2 atau ke-3. Romansa cinta juga pernah muncul pada tahun ini, tapi ini juga pemanasan dari tahun2 kedepannya, aku hanya seperti pengemis dan tak dianggap olehnya, memang "dia" tidak mempermainankan hatiku sama sekali, sudah ada simbol tidak yang sangat halus diberikan olehnya, dan kini aku sadar apa yang "dia" mau. Special thanks to "dia". "dia" pernah mengisi hari2ku meski mungkin tidak ada apa2 baginya, tapi aku sangat berterima kasih panyanya. Semisal "dia" baca, thanks ya waktu yang pernah diluangkan ke aku...
Tahun kedua, kekacauan aku mulai... Mmm... masalalu yang pahit, memang romansa cinta tak muncul pada tahun ini. Tapi tahun ke-2 ini patut di ingat meski kepahitan menelan aku mentah - mentah tak mengunyahku, tetapi langsung menelan aku bulat2 ke dalam lobangnya. ya tapi itu sudah berlalu aku tak mau banyak mengingatnya. Yang perlu diingat adalah momentum jatuh, dan aku bangkit kembali. Hatiku pada saat itu sangat kalut, kacau, bahkan rasa muak pada diriku sendiri terkadang muncul. Tapi itu adalah pertama kalinya aku jatuh dalam jurang yang sangat dalam. Dari momentum tersebut, aku berusaha mendakinya lagi. Entah apa saja senjata yang aku keluarkan sehingga aku dapat menjadi seorang yang lebih terpandang saat ini. Saat aku mengingat masa2 ini aku hanya bisa tertawa kecil membayangkannya, karena aku tidak habis pikir waktu untuk aku mendakinya bisa dibilang cepat. Aku juga sangat cepat, mungkin karena cacian, comooh, ataupun hinaan yang bisa menguatkan aku untuk mendakinya secepat mungkin. Semua tetap mensupport aku. Orang tua, teman, kolega2, dan semua orang di sekitarku yang lain, meski ada beberapa orang yang memandang rendah aku tapi aku juga berterima kasih juga pada orang2 tadi, kalau tidak ada mereka aku tidak bisa menjadi seperti sekarang. Thanks to everyone yang sudah support aku maupun yang mencemooh, tanpa kalian aku tidak bisa menjadi seperti ini. :D

6 komentar:

  1. "dia" memang hanya "dia"....*lanjutkan sendiri*

    woh2...,,tapi ceritamu sungguh dramatis kali ini bro...semacam boso jowone se "keblowok bolak balik"....tapi wes isa buat blog koq,,mestine isa bikin hal2 laen ya toh....

    BalasHapus
  2. misale bikin sistem'e laundry....kan hal laen juga itu...,,tapi positif....ya tergantung km'ne ae mau jadi ya apa....

    BalasHapus
  3. Itu kan tahun ketiga Lus, critae itu panjang...
    Jadi harus 1x post...
    Hehehe...

    Tunggu aja di postingan berikute...

    BalasHapus
  4. wahahahaha...okay2....keep blogging sob....sapa tw taon depan menang Ma Chung Blog Competition.... *Insya Allah sek ada kompetisi lagi taon depan* wehehehe...

    BalasHapus
  5. Sep2 ws, ntar le ada kompetisi blog machung tak ikut...
    Hehe...

    BalasHapus

~~~~~
Suwon yo ws komen...
Komentarmu mbangun Rek...
Suwon ~ Suwon
~~~~~